Senin, 21 Juni 2010

Lamongan Plaza

Lamongan Plaza
 

Lamongan Plaza, pusat perbelanjaan pertama (28/1/2010) resmi di spft opening oleh Bupati Lamongan Masfuk. Plaza ini sendiri dibangun dengan dana APBD di bekas lahan Pasar Lamong Raya. Di kompleks yang sama, tepatnya dibelakang Lamongan Plaza dibangun Pasar Modern Lamongan.
Kedua bangunan ini dihubungkan dengan sebuah jembatan penyeberangan. Kedua lokasi belanja tersebut menempati lahan seluas sekitar 8.441 meter persegi dengan luas bangunan total sekitar 10.488 meter persegi. Untuk Lamongan Plaza menempati areal seluas 7.864 meter persegi, dibangun tiga lantai dan dengan jumlah unit stan mencapai 280 unit.
Dengan rincian 144 berbentuk stan, 126 unit open counter, 2 area department store, 1 area permainan anak dan 1 area food court. Serta dilengkapi fasilitas escalator dan lift untuk barang. Sedangkan Pasar Modern Lamongan dibangun dua lantai dengan luas bangunan sekitar 2.624 meter persegi dan terdiri dari 291 unit kios. Kedua bangunan tersebut dibangun lewat dana APBD Lamongan sebesar Rp 62,970 miliar dalam tahun anggaran 2008, 2009 dan 2010.
Pemkab Lamongan juga masih menyediakan fasilitas untuk PKL dan lesehan pedagang (nasi boran). Data tersebut disampaikan Asisten Ekbang Setdakab Djoko Purwanto. Dibukanya mall pertama di kota soto tersebut menarik perhatian sejumlah besar masyarakat Lamongan. Begitu Endang Rijanti Masfuk melakukan pemotongan pita, masyarakat berduyun-duyun memadati areal Lamongan Plaza. Apalagi panitia menghadirkan penyanyi ibu kota Nini Karlina.
Masfuk ketika menyampaikan sambutan mengungkapkan selama ini memang ide-ide baru yang inovatif sering dianggap aneh. Bahkan tidak jarang dicibir. Dia kemudian mencontohkan awal pembangunan Wisata Bahari Lamongan (WBL) yang awal mulanya dicibir kini malah jadi ikon wisata Jatim dan salah satu sumber PAD yang besar.
Demikian pula ketika usaha membangkitkan sepak bola melalui (Persela) juga awalnya mendapatkan resistensi. Namun kini Persela bisa menjadikan Lamongan sejajar dengan kota-kota besar di Indonesia. “Hanya berfikir standar tidak akan pernah bisa mendatangkan kemakmuran. Perlu inovasi dan langkah-langkah kreatif. Lamongan Plaza ini berdiri di lokasi yang sangat strategis. Yakni di pinggir jalan nasional dan tepat di seberang Stasiun Kereta Api Lamongan. Pengeloaannyapun dilakukan oleh professional seperti halnya (WBL). Nantinya akan ada dua kelompok setelah Lamongan Plaza ini berkembang. Yakni kelompok pertama yang mendapat sukses di Lamonga Plaza dan kelompok kedua yang menyesal karena tdak ikut dalam suksesnya Lamongan Plaza
Jatimprov.go.id

0 komentar

Posting Komentar